Pages

Sunday, March 17, 2013

Mentari, Pergilah Hujan

Pagi ini begitu gelap, mungkin mentari masih nyenyak dalam lelapnya atau mungkin hari ini dia absen menyambut milyaran pasang mata yang sangat merindukannya, tidak terkecuali aku. Ya, aku merindukan hangat mentari, beberapa hari ini dia selalu terlambat datang, setelah tengah hari dia baru menampakkan batang hidungnya. Kadang aku kecewa, kadang juga tidak, kadang ingin membangunkannya agar segera bersinar, tetapi apa daya, aku tidak sanggup mengganggu istirahatnya. Mungkin ini semua karena hujan, ya, hujan justru selalu datang lebih awal daripada mentari, membawa dingin dan menerbangkan awan kelabu di atap rumah-rumah kami. Hujan bahkan membuat mata kami kembali menutup, mengantarkan kami pada pembaringan yang empuk, dan mengulur waktu malas kami. Hai hujan, pergilah, biarkan mentari bangun dan menyinari kami dengan hangat radiasinya, melembabkan kulit-kulit kami yang sudah begitu kaku karena dinginmu. Ya, berpindahlah hujan, kami ingin mentari.

No comments:

Post a Comment