Pages

Monday, February 18, 2013

Gangguan Pada Haid


Saat mulainya haid dinamakan menarche dan saat berhentinya haid dinamakan menopause. Gangguan yang terjadi di sekitar menarche dan menopause dapat digolongkan dalan beberapa klasifikasi.
1.     Berdasarkan banyak darah dan lama perdarahan haid
a.   Hipermenorea/menoragia
Merupakan peredaran haid yang lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Sebab kelainan ini pada kondisi dalam uterus misalnya ada mioma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraktilitas (kekuatan kontraksi) yang terganggu, polip endometrium, dapat pula karena gangguan pelepasan endometrium saat haid.
b.   Hipomenorea
Merupakan perdarahan haid yang lebih pendek dan/atau lebih kurang dari biasa. Sebab-sebab terletak pada konstitusi penderita pada uterus misal sesudah miomektomi (operasi pengambilan mioma tanpa pengangkatan uterus), dapat pula pada gangguan endokrin. Terapi dapat dilakukan dengan menenangkan penderita, hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.

      2.      Berdasarkan kelainan siklus
a.    Polimenorea
Pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari) dengan perdarahan sama atau lebih banyak dari haid biasa. Dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi atau menjadi pendeknya masa luteal (masa saat ovulasi hingga hari pertama haid). Sebab lainnya kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis (keadaan dimana endometrium terdapat di luar uterus, dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru), dan sebagainya.
b.  Oligomenorea
Di sini siklus hadi lebih panjang (lebih dari 35 hari), perdarahan biasanya berkurang. Pada kebanyakan kasus, kesehatan wanita tidak terganggu dan fertilitas cukup baik. Sikus haid biasanya ovulatoar dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasa.
c.  Amenorea
Merupakan keadaan tidak adanyanya haid dalam 3 bulan berturut-turut. Dibagi menjadi dua yakni.
1)   Primer, apabila seorang wanita umur 18 tahun ke atas tidak pernah haid. Pada umumnya disebabkan oleh adanya kelainan kongenital/kelainan bawaan dan kelainan genetik.
2)     Sekunder, apabila penderita sudah pernah haid tetapi kemudian tidak lagi, dapat disebabkan gangguan metabolisme, stress emosional, adanya tumor serta penyakit infeksi.
      3.      Perdarahan di luar haid
       Metroragia
4.      Gangguan lain berhubungan dengan haid
a.    Premenstrual tension/ketegangan prahaid
Merupakan keluhan yang biasanya mulai satu meinggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan menghilang sesudah haid, kadang berlangsung sampai berhenti haid. Keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri pada payudara, sedangkan pada kasus berat dapat terjadi depresi, rasa ketakutan, dan gangguan konsentrasi.
b.   Mastodinia/mastalgia
Merupakan rasa nyeri dan pembesaran mammae/payudara sebelum haid. Sebabnya edema dan hiperemi karena peningkatan kadar estrogen. Pada pemeriksaan harus diperhatikan adanya radang atau neoplasma (pertumbuhan jaringan baru abnormal).
c.     Mittelschmerz/nyeri ovulasi
Terjadi kira-kira pertengahan siklus haid pada saat ovulasi. Lamanya hanya beberapa jam saja, namun pada beberapa kasus sampai 2-3 hari. Nyeri dapat disertai perdarahan, nyeri tidak menjalar dan tidak disertai mual atau muntah.
d.      Dismenorea
Dismenorea dibagi menjadi 2 yakni.
1)      Primer,
Nyeri haid yang tidak ada kelainan pada alat genitalia. Dapat terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih karena siklus haid bulan-bulan pertama umumnya anovulatoar (siklus haid kurang dari 18 hari, atau lebih dari 42 hari, tidak teratur, tidak ada ovulasi) yang tidak disertai rasa nyeri. Tasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama dengan permulaan haid dan berlangsung beberapa jam atau beberapa hari. Nyeri biasanya terbatas pada perut bawah tetapi dapat menyebar ke pinggang dan paha, dapat disertai mual, muntah, sakit kepala, diare, dan sebagainya.
2)    Sekunder, disebabkan kelaninan ginekologi misal endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis servisis uteri


No comments:

Post a Comment