Untuk Yts. Kakak Mandra
Selamat
malam kak, bagaimana kabar Curug Muncar? Maksud hati ingin segera menikmati
setiap hembusan sejuk udara di sana, melepas segala tekanan kuliah yang sudah
hampir usai ini dan menggunakan satu kesempatan untuk sekedar mengucapkan salam
padamu. Kak, berhubung kita tidak dapat saling berbagi waktu, kali ini biarkan
surat ini menjadi sarana komunikasi kita. Biarpun satu arah, tapi bila sudah terposting
di media sosial bukan tidak mungkin kamu meninggalkan komentar di bagian bawah
posting ini.
Sudah
berapa lama kita tidak bertemu? Sebulan atau dua bulan, atau sudah lebih Kak? Entahlah
sudah terlalu lama. Apa yang sedang kamu lakukan di situ, sibuk dengan urusan
yang membuatmu senang ya? Lalu bagaimana dengan aku, tidakkah kamu memiliki
sedikit kerinduan padaku? Baiklah, aku yakin kamu pernah merindukanku barang
kali sekali, dan itu cukup bagiku. Jangan terlampau banyak menumpuk kerinduan
karena sebenarnya kerinduan bisa disalurkan kepada yang membutuhkan. Seandainya
ada donor rindu, mungkin kamu dan aku akan menjadi pendonor terbanyak.
Oh
iya Kak, Sabtu malam ini makanan olahan coklat laris di jual di supermarket,
bahkan warung kecil milik Budhe Watik saja dagangan coklatnya ludes terjual
Kak, sepertinya bukan karena Valentine, melainkan terjadi lonjakan orang stress
di sini karena faktor-faktornya masing-masing (menurutku ini bisa dijadikan
penelitian, judulnya “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan Makanan Olahan
Coklat di Warung Budhe Watik Pada Sabtu Malam”). Sedangkan aku adalah bagian
dari mereka yang aku sebut orang stress, Kak. Aku harus berbagi cerita padamu
tentang stress, kali ini bukan tentang tugas akhir, melainkan tentang pertanyaan
yang tidak bisa aku jawab. Sekarang pertanyaan ini aku berikan padamu, tentang cinta
yang kamu definisikan selama ini. Kamu masih ingat tentang cinta kan, kalau
tidak, mungkin hatimu sudah kaku. Cek ig kami ya Kak, ada bermacam-macam produk
peleleh hati. Bisa langsung diorder.
Kak
Mandra, bagimu cinta itu apa sih? Apakah cinta itu saat aku atau kamu merasakan
kagum pada sesuatu, diungkapkan atau disimpan atau didiamkan saja sampai waktu
yang tidak bisa ditentukan, apakah begitu? Ada jawaban lain, mungkin cinta itu
pengorbanan untuk sesuatu yang paling berharga sehingga diperoleh kebahagiaan
yang lebih banyak dari pengorbanan itu? Atau jangan-jangan cinta itu sebatas
berbagi coklat manis seribuan? Kak, komentar dong ke Tuhan.
Cinta
itu sulit ya dipahami, menurutku sama sulitnya dengan memahamimu. Bagaimana bisa
aku paham, bahkan hanya beberapa kali kita bertemu, tanpa kabar dan hanya
berkirim salam lewat doa itu menjadi rutinitas wajib, bagiku, mungkin bagimu
juga. Sedangkan berkirim salam lewat kawan agaknya sudah biasa kita lakukan. Lalu,
bagaimana definisi operasional cinta bagiku? Tidak akan aku jawab sampai kamu
sendiri yang mempertanyakannya.
Kakak
Mandra yang tidak ganteng, tidak gokil dan tidak meneduhkan. Kamu memang bukan
pohon yang memanjakan orang dengan rimbun dedaunanmu, bukan juga pelawak
ataupun model yang bisa memuaskan banyak orang dengan hiburan yang kamu
tampilkan. Tetapi Kak, aku rasa cinta merubah segalanya, kamu adalah pohon,
pelawak dan model. Tidak…kamu lebih elok daripada itu semua dan ini karena
cinta. Kamu bisa jadi adalah pelangi yang mencintai hujan, datang setiap
selesai hujan dan menghilang kemudian. Terus saja seperti itu sampai warna
pelangi berubah hitam-putih.
Ah,
Kak, aku atau kamu bukankah kita tidak pernah membahas tentang cinta. Cinta
yang tidak pernah bisa didefinisikan oleh banyak orang termasuk kita. Cinta bahkan
melampaui segalanya, bukan hanya dalam konteks aku dan kamu. Hubungan
kakak-adik, pertemanan, pacaran, suami-istri bahkan hanya sebagian kecil dari
cinta. Cinta bisa membahagiakan dan juga membutakan banyak hal, seperti bahagianya
aku mengenal sosokmu dan butanya aku karena kecintaanku padamu.
Kakak
Mandra, komentar dong ke Tuhan. Selagi masih ada waktu untuk memohon dan
memperbaiki diri, mengapa harus jadi pelangi? Jadilah yang lain, suamiku
mungkin. Ya, apapun itu, semangat meraih kappa yang sama ya Kak. Tanpa kappa
yang sama, cinta akan lebih sulit bertemu dan direalisasikan bersama, aku dan
kamu.
Yang Menyayangimu
-Dicha-
No comments:
Post a Comment